6 Karakteristik generasi millennials yang wajib kamu ketahui

#FunFacts tentang millenials indonesia

Generasi Millenials atau Generasi Y biasa disematkan kepada cohort, kelompok demografi, kelahiran 1980--2000 (ps. terapat perbedaan pendapat tentang ini) atau berusia 18-38 di tahun 2018. Generasi millenials memiliki pengaruh yang cukup besar di Indonesia. Melalui perhitungan kasar  data 2016, proporsi penduduk millenials Indonesia mencapai 34%. Jika hanya membandingkannya dengan penduduk usia produktif, proporsi millenials mendapai 45%. Cukup terbayang lah ya besarnya pengaruh generasi millenials di Indonesia.
 
Dalam penelitian yang dilakukan Farrel dan Hurt (2014),millenials dinilai memiliki
  
  ' a distinct ability to Multi-task, a desire for structure, a focus on achievement, a technologically savvy, a team-oriented, dan a strong desire for attention and feedback'

Inilah karakteristik umum millenials

1.  Kemampuan Multi-tasking

Melakukan beberapa kegiatan bersamaan merupakan hal yang biasa bagi millenials. Tanpa disadari, 2 atau lebih aktivitas dapat millenials lakukan dengan baik. Contoh sederhananya ketika mengerjakan paper. Millenials dapat membaca referensi dari internet, membandingkan dengan textbook, disertai mendengarkan musik dan memakan snack. Karakter ini dapat dipandang sebagai hal positif sekaligus negatif. Multitasking memungkinkan penyelesaian beberapa pekerjaan atau penyerapan beberapa informasi secara bersamaan. Namun, multitasking juga menyebabkan mudahnya terdistraksi dan sulit fokus dalam satu hal.

2. Keinginan atas kejelasan posisi dalam struktur

Seringkali millenials menuntut kejelasan struktur dalam suatu tatanan sosial maupun organisasi. Kejelasan dalam hal posisi, kewajiban, hak, wewenang, batasan, dan lainnya. Kejelasan ini diperlukan untuk menunjang ambisinya dalam menggapai tujuan dan bertindak sebagai agen perubahan.Gambaran jelas kondisi riil struktur organisasi menunjang proses evaluasi millenials atas potensi peningkatan organisasi beserta implikasinya.

3. Fokus pada pencapaian

Millenials menggunakan hasil, seperti dalam bentuk penghargaan, sebagai indikator kesuksesan. Ada kecenderungan menggunakan berbagai cara kreatif, baik dalam makna positif maupun negatif, untuk mencapai tujuan. Pencapaian atas segala sesuatu yang tidak bisa dilakukan banyak orang menjadi sumber kebanggaan tersendiri. Millenials juga memandang pekerjaan sebagai proses pembelajaran yang berkesinambungan, dimana orang-orang berkolaborasi dalam menggapai impian yang diharapkan. Meski demikian, work-life balance tetap menjadi perhatian millenials disamping ambisi atas pencapaian.

4. Cerdas dalam teknologi

Lahir di era awal teknologi memberikan label 'digital native' bagi generasi kelahiran 1980-2000 ini. Millenials dinilai memiliki keterampilan lebih dalam mengoperasikan teknologi dibanding generasi-generasi sebelumnya. Kehidupan millenials tidak dapat dilepaskan dari sentuhan teknologi, mulai dari tebangun di pagi hari hingga tertidur di malam hari.

5. Kecenderungan bekerja dalam tim

Active-learning merupakan proses pembelajaran yang paling sesuai dengan millenials. Proses pembelajaran dua arah atau yang melibatkan interaksi dengan orang lain menjadi model yang dinilai paling tepat. Millenials menyadari adanya keunikan yang dimiliki setiap individu. Pemahaman ' Superman is dead and it's time for Super-Team' seperti telah dipahami bersama. Kita juga menyadari perjalanan jauh dan terjal pun dapat dilalui bersama.

6. Keinginan mendapat feedback

Feedback dan pendekatan personal menjadi satu hal yang dibutuhkan millenials dalam berproses. Millenials sering mengharapkan masukan dan penilaian dari orang lain dalam memastikan pekerjaan yang dilakukan benar. Feedback yang membangun dapat meningkatkan motivasi dan kinerja millenials.

Nah, Jika keseruhan karakter itu dikelola dengan baik, dapat dibayangkan berapa besar dampak positif yang dihasilkan saat millenials berkolaborasi dalam kebaikan.
Yuk kolaborasi.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Reference:
BPS, 2018.
Farrel and Hurt, 2014. Training the Millenial Generation : Implication for Organizational Climate. Journal of Irganizational Learning and Leadership. Vol 12, No. 1:  47-60

Postingan populer dari blog ini

Time Capsule : Surat untuk diriku di masa depan